Jumat, 26 April 2013

detail berita
Teknologi Open Source Software (OSS) semakin menunjukkan kepeloporannya dalam berbagai bidang. Sehingga tidak mengherankan apabila menjadi pilihan berbagai kalangan mulai dari pebisnis hingga pemerintahan.

Hal ini dikarenakan dengan OSS, pengguna tidak terikat dengan vendor tertentu, investasi yang lebih murah dan kualitas produk yang baik. Dengan dukungan OSS, pengguna dapat melakukan inovasi dengan lebih cepat. Selain itu, OSS juga dapat menghemat biaya lisensi untuk mengembangkan pendidikan.

Hal ini juga diakui Kementrian Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemenristek) yang melihat OSS merupakan salah satu alat untuk mengembangkan sumber daya manusia di bidang teknologi informasi (TIK).

"Saya melihat dengan menggunakan OSS saat ini, perkembangan TIK kita menjadi lebih maju," ungkap Menristek Republik Indonesia, Gusti Mohammad Hatta dalam sambutannya di pembukaan ICrOSS 2013, Rabu (24/4/2013).

"Selain itu dengan memanfaatkan OSS, kita juga dapat menghemat biaya. Sehingga biaya atau anggaran yang sudah ada dapat dialihkan ke hal-hal lain yang bermanfaat," lanjutnya.

Salah satu contoh keberhasilan penerapan OSS dalam pemerintahan dapat dilihat di Pekalongan, Jawa Tengah. Di mana ketika Walikota Pekalongan, HM Basyir Achmad menerapkan OSS sebagai layanan internet di kecamatan, ia berhasil menghemat anggaran daerah hingga milirian rupiah.

Dalam rangka mendorong penggunaan OSS, Kemenristek berencana akan melakukan sosialisasi penggunaan OSS di enam koridor daerah yakni Malang, Pekanbaru, Mataram, Bali dan Nusa Tenggara serta Ambon. Hal ini dimaksudkan agar pemerintah daerah dapat menggunakan OSS dalam penyelenggaraan kepemerintahannya.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.