Selasa, 19 Februari 2013

detail berita 
 
SURABAYA - Jurnalis yang pernah melalukan salah mengirim email atau membuka aplikasi, bisa berakibat fatal. Antara lain, pihak tertentu bisa mengakses data-data personal milik jurnalis atau media tempat dia bekerja.

Membuka aplikasi palsu juga memungkinkan pihak lain mengakses data milik jurnalis. Reza Topobroto, Direktur Biro Hukum Microsoft, dalam sebuah pelatihan jurnalistik bersama Dewan Pers dan Microsoft di Surabaya, Selasa (19/2/2013) mengungkapkan bahaya virus yang disebabkan oleh kelalaian pekerja jurnalis.

“Waktu mengakses mengirim email ke alamat tertentu yang tidak jelas, akan memungkinkan pihak tertentu dengan bebas mengakses ke laptop,” kata Reza Topobroto. “Data-data rahasia milik jurnalis bisa saja diakses dan disalahgunakan,”

Menurutnya, jurnalis punya data-data rahasia yang kalau dimilki pihak yang tidak bertanggungjawab bisa disalahgunakan. Oleh karena itu, ada baiknya alamat email sebaiknya dibuat berubah-ubah untuk menghindari pelacakan.

Selain juga, jurnalis diingatkan untuk tidak sembarangan membuka kiriman aplikasi melalui email, dari pihak yang tidak dikenal.

Dia menambahkan bahwa aplikasi dengan nama Oso Dotexe, terkenal jahat. Pembuatnya bahkan pernah berhasil membobol Pentogon, Amerika Serikat. “Karena itu jurnalis diminta tidak membuka aplikasi itu,” tuturnya.

Selain diminta berhati-hati dalam mengirim email dan membuka aplikasi, jurnalis juga diminta waspada terhadap peredaran laptop bajakan. Penggunaan laptop bajakan bisa berakibat hampir sama dengan membuka aplikasi palsu.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.