Rabu, 06 Februari 2013

Dibanding industri lain, tekanan lebih besar dalam bekerja ternyata ada di industri teknologi. Perusahaan teknologi dituntut harus serba cepat, ujung-ujungnya tingkat stres karyawan menjadi tinggi.

Dari 200 perusahaan teratas dalam daftar perusahaan terbaik yang diterbitkan PayScale, perusahaan teknologi adalah salah satu tempat bekerja paling stres. Tingkat stres kerja dimasukkan dalam penilaian untuk menentukan peringkat perusahaan, selain kriteria lain tentunya. Skor "stres" didapatkan dari tanggapan karyawan.

Hasilnya, perusahaan-perusahaan besar ternyata memiliki lingkungan kerja yang stres. Beberapa perusahaan yang tingkat stresnya paling tinggi adalah Intel (39%), eBay (36%), Apple (33%), IBM (33%), dan Amazon (27%).

Dalam sebuah survei yang lain, PayScale juga menanyakan karyawan di perusahaan teknologi terkemuka untuk menilai bagaimana tingkat stres di lingkungan kerja mereka.

Hasilnya, Monster.com masuk dalam daftar perusahaan teknologi yang paling stres, dimana 82% karyawan melaporkan tingkat stres yang tinggi di perusahaan itu. Samsung berada di peringkat kedua perusahaan teknologi paling stres dengan porsi 74%, disusul Salesforce.com (73%) di posisi ketiga.

Orang-orang ingin bekerja di perusahaan-perusahaan teknologi ternama, tapi begitu mereka berada di sana, mereka menemukan lingkungan kerja yang sangat menuntut dan stres.

Amazon juga salah satu tempat kerja yang paling stres. Peter Beckman mengaku bahwa ia baru bekerja di bagian Amazon Web Services selama lebih dari setahun, dan menurutnya pekerjaannya sangat stres.

Selain perusahaan yang disebutkan di atas, Apple juga dikenal sebagai salah satu tempat bekerja yang level stresnya tinggi. Demikian dikutip dari Businessinsider, Rabu (6/2/2013).

Tempat yang asyik untuk bekerja?

Memang, tidak semua perusahaan teknologi memberikan lingkungan kerja yang stres. Google dan Yahoo adalah salah satu tempat bekerja yang dinilai asyik. Sebanyak 44 persen karyawan di Google dan 46 persen karyawan di Yahoo melaporkan tingkat stres kerja yang rendah di sana. Keduanya juga masuk dalam daftar perusahaan terbaik, mungkin karena fasilitas yang ditawarkan di sana.

Google berupaya agar karyawan tetap rileks di tempat kerja dengan menyediakan berbagai fasilitas seperti mainan, video game, meja billyard, bahkan 'stasiun' untuk tidur siang. Perusahaan seperti Google bersedia untuk berinvestasi dalam hal kebahagiaan karyawan mereka, karena Google tahu jika pekerja senang maka perkembangan perusahaan akan sehat.

"Hal yang saya sukai di Yahoo adalah saya diberikan kebebasan untuk menciptakan teknologi mobile baru," kata Robby Stein, direktur manajemen produk di Yahoo.

Di lain sisi, meski tingkat stresnya tinggi, namun karyawan di Apple mengakui bahwa mereka masih betah bekerja di sana karena ingin menjadi bagian dari peristiwa bersejarah dan bekerja di perusahaan paling inovatif di dunia teknologi.

"Saya pikir bekerja di sebuah perusahaan seperti itu [Apple] kita akan semangat karena membuat hal-hal yang keren, itu tidak bisa dinilai dengan uang," kata Frederick Van Johnson, seorang mantan karyawan pemasaran Apple.

Berikut 3 perusahaan dengan tingkat stres paling tinggi berdasarkan laporan karyawan:

1. Monster.com (82%)
2. Samsung (74%)
3. Salesforce.com (73%)

Dan berikut 3 perusahaan dengan tingkat stres paling rendah alias lebih rileks:
1. Nokia (48%)
2. Yahoo (53%)
3. Google (57%)

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.