Minggu, 17 Februari 2013

detail berita 
 
Asteroid merupakan material batuan yang bergentayangan di luar angkasa. Terdapat jutaan asteroid di luar angkasa, baik yang berukuran kecil maupun besar.

Ketika objek asing ini melewati atmosfer Bumi, maka ia bisa terbakar dan hancur menjadi bentuk yang semakin kecil, bahkan seperti kerikil maupun pasir. Thomas Djamaluddin dari Riset Astronomi Astrofisika Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) ketika dihubungi Okezone, Sabtu (16/2/2013) mengatakan dalam satu tahun, Bumi bisa menerima akumulasi berat asteroid sebesar 25 ribu ton.

"Karena Bumi kita sebagian besar areanya tidak berpenghuni (manusia), seperti wilayah gurun atau hutan. Banyak juga batuan antariksa yang tidak diketahui ketika memasuki Bumi. Satu tahun di Bumi, kita bisa menerima batuan kecil atau besar (asteroid) dengan jumlah total 25 ribu ton. Ada yang seukuran pasir serta kerikil," jelasnya.

Berdasarkan taksiran astronomi, lanjutnya, asteroid ini bisa berjumlah jutaan di luar angkasa, di mana probabilitas (kemungkinan) asteroid atau meteor besar mendekat ke Bumi kemungkinan 12 tahun sekali. "Itu pun kalau jatuh ke Bumi. Tidak ada suatu wilayah pun yang menjadi preferensi asteroid (untuk mendarat di permukaan Bumi)," terangnya.

Oleh karena tidak ditemukannya preferensi asteroid yang mendarat secara khusus di area tertentu Bumi. Maka, sifatnya memang acak. Ia menuturkan bahwa LAPAN baru mengoleksi satu buah meteor, yang ditemukan di wilayah Tegal pada 1990.

"Asteroid ini diteliti ke dalam kajian geologi dan disimpan di museum geologi. LAPAN hanya mengkaji aspek orbitnya serta lintasannya," imbuhnya.

Beberapa waktu lalu, informasi yang beredar menyebutkan bahwa terdapat asteroid dengan kode nama 2012 DA14 yang berada dalam posisi terdekatnya dengan Bumi pada 15 Februari 2013. Tanggal tersebut bersamaan dengan peristiwa jatuhnya meteor di wilayah Rusia. Apakah ada hubungannya?

"Beda, asteroid 2012 DA14 lintasannya dari selatan ke utara. Titik terdekat di Bumi di sisi barat Sumatera pada ketinggian terdekat (dengan Bumi) di 27 ribu kilometer. Kalau asteroid yang di Rusia bergerak dari timur ke barat. Ukuran asteroid 2012 DA14 selebar 45 meter, kalau asteroid di Rusia hanya berukuran belasan meter," jelasnya.

Thomas mengatakan, asteroid 2012 DA14 kemungkinan bisa terlihat pada dini hari. "Apabila cuaca cerah bisa terlihat seperti bintang yang redup. Namun, cuaca saat ini kondisinya mendung dan menyulitkan pemantauan bila hujan. Beberapa pengamat langit belum mendapat laporan. Tim dari LAPAN juga belum ada laporan," pungkasnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.