Minggu, 31 Maret 2013

detail berita
Studi terbaru yang dilakukan ilmuwan China mengungkap bahwa tikus bisa batuk seperti manusia. Dengan demikian, ilmuwan bisa mengembangkan obat pereda batuk khusus tikus.

Seperti diketahui, tikus menjadi "hewan model" yang biasa digunakan dalam laboratorium, termasuk untuk penelitian medis sebelum obat diberikan pada manusia. Mamalia yang dapat tumbuh dan berkembang dengan cepat ini sebagai penyicip obat pertama agar obat tertentu bisa dinilai aman dan layak.

Dilansir Examiner, Minggu (31/3/2013), untuk waktu yang lama, belum diketahui apakah tikus bisa batuk. Jadi, para ilmuwan bekerja di luar Guangzhou Medical College di China untuk meneliti 40 tikus yang diuji cobakan dengan zat capsaicin.

Zat tersebut merupakan bahan aktif yang ada dalam cabai. Tikus-tikus tersebut ditempatkan dalam plethysmograph, sebuah perangkat untuk mengukur volume tubuh.

Menggunakan mesin tersebut dan mikrofon kecil, ilmuwan dapat mendeteksi 'suara ledakan' yang terjadi bersama pergerakan tertentu di kepala tikus. Ilmuwan mengetahui bahwa batuk tikus ditandai dengan bagian perutnya yang menyentak serta mulutnya yang terbuka.

Ketika diberikan obat penekan batuk, tikus hampir berhenti batuk. Sehingga, hewan ini berpotensi untuk digunakan dalam menguji obat pereda batuk. Sebelum tikus, kabarnya ilmuwan menguji obat pereda batuk pada guinea pigs (Tikus belanda), yang diketahui lebih mahal ketimbang tikus

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.