Sabtu, 22 Februari 2014

ilustrasi 

IT#5 - Terbongkarnya penyadapan yang dilakukan oleh Australia dan Amerika Serikat terhadap dua operator terbesar di Indonesia, Telkomsel dan Indosat sangat memprihatinkan. Telkomsel dan Indosat digunakan oleh mayoritas pengguna selular di Indonesia.
 
Sasaran penyadapan yang diungkap oleh  Edward Snowden, meliputi para pejabat dan tokoh serta para tersangka teroris yang  sering beraksi di Indonesia. Dari kedua operator tersebut, Intelijen Australia dan Amerika Serikat berhasil membongkar enkripsi sekitar 1,8 juta pelanggan. 

Langkah-langkah kongkrit harus dilakukan oleh Pemeritah Indonesia lantaran penyadapan tersebut telah merugikan masyarakat Indonesia. Masyarakat menjadi resah dan takut dalam berkomunikasi. Bahkan muncul ajakan untuk berpindah ke operator lain yang tidak disadap oleh Amerika dan Australia.

Menurut Indonesia ICT Forum, tetap tidak ada jaminan jika berpindah, kemudian tidak disadap. “Pemerintah harus bisa melindungi industri telekomunikasi dalam negeri dengan bersikap tegas terhadap pihak asing yang tidak menunjukan itikad baik untuk bekerjasama,” tegas Teguh, Ketua Dewan Pakar Indonesia ICT Forum (IIF), dalam keterangan yang diterima Okezone, Jumat (21/2/2014).

Adanya indikasi pihak operator bekerjasama dengan dinas intelijen asing, Indonesia ICT Forum akan  membentuk tim independen terdiri para ahli IT dan ahli forensik jaringan. “ Kita ingin mengetahui operator Telkomsel dan Indosat pelaku ataukah korban?,” jelas Teguh. Hasil dari  tim independen nantinya akan disampaikan kepada berbagai pihak terkait.

Terkait dengan  ucapan Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring yang langsung mengancam akan menutup Operator Telkomsel dan Indosat, jika memang kedua operator tersebut terlibat, Indonesia ICT Forum sangat menyayangkan.

Pernyataan tersebut menimbulkan keresahan, karena menyangkut hajat berkomunikasi 77  persen pengguna seluler di Indonesia. Dampak pernyataan Menkominfo  sangat besar dan luas. Indonesia ICT Forum meminta kepada Pemerintah untuk fokus memprotes tindakan Australia dan Amerika Serikat.

Menurut  Teguh Prasetya, Ketua Dewan Pakar Indonesia ICT Forum, penyadapan yang dilakukan oleh Australia dan Amerika Serikat sama saja dengan merendahkan kedaualatan dan martabat bangsa Indonesia.

“Kami meminta agar Menteri Luar Negeri memanggil  duta besar  Australia dan Amerika, memprotes keras dan meminta pertanggungjawaban mereka,” jelas Teguh. Melalui komisi I DPR RI,  Indonesia ICT Forum juga meminta agar Menlu memberikan penjelasan terkait penyadapan yang dilakukan oleh Amerika dan Australia.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.