Dibanding
industri lain, tekanan lebih besar dalam bekerja ternyata ada di
industri teknologi. Perusahaan teknologi dituntut harus serba cepat,
ujung-ujungnya tingkat stres karyawan menjadi tinggi.
Dari 200 perusahaan teratas dalam daftar perusahaan terbaik yang
diterbitkan PayScale, perusahaan teknologi adalah salah satu tempat
bekerja paling stres. Tingkat stres kerja dimasukkan dalam penilaian
untuk menentukan peringkat perusahaan, selain kriteria lain tentunya.
Skor "stres" didapatkan dari tanggapan karyawan.
Hasilnya, perusahaan-perusahaan besar ternyata memiliki lingkungan kerja
yang stres. Beberapa perusahaan yang tingkat stresnya paling tinggi
adalah Intel (39%), eBay (36%), Apple (33%), IBM (33%), dan Amazon
(27%).
Dalam sebuah survei yang lain, PayScale juga menanyakan karyawan di
perusahaan teknologi terkemuka untuk menilai bagaimana tingkat stres di
lingkungan kerja mereka.
Hasilnya, Monster.com masuk dalam daftar perusahaan teknologi yang
paling stres, dimana 82% karyawan melaporkan tingkat stres yang tinggi
di perusahaan itu. Samsung berada di peringkat kedua perusahaan
teknologi paling stres dengan porsi 74%, disusul Salesforce.com (73%) di
posisi ketiga.
Orang-orang ingin bekerja di perusahaan-perusahaan teknologi ternama,
tapi begitu mereka berada di sana, mereka menemukan lingkungan kerja
yang sangat menuntut dan stres.
Amazon juga salah satu tempat kerja yang paling stres. Peter Beckman
mengaku bahwa ia baru bekerja di bagian Amazon Web Services selama lebih
dari setahun, dan menurutnya pekerjaannya sangat stres.
Selain perusahaan yang disebutkan di atas, Apple juga dikenal sebagai
salah satu tempat bekerja yang level stresnya tinggi. Demikian dikutip
dari Businessinsider, Rabu (6/2/2013).
Tempat yang asyik untuk bekerja?
Memang, tidak semua perusahaan teknologi memberikan lingkungan kerja
yang stres. Google dan Yahoo adalah salah satu tempat bekerja yang
dinilai asyik. Sebanyak 44 persen karyawan di Google dan 46 persen
karyawan di Yahoo melaporkan tingkat stres kerja yang rendah di sana.
Keduanya juga masuk dalam daftar perusahaan terbaik, mungkin karena
fasilitas yang ditawarkan di sana.
Google berupaya agar karyawan tetap rileks di tempat kerja dengan
menyediakan berbagai fasilitas seperti mainan, video game, meja
billyard, bahkan 'stasiun' untuk tidur siang. Perusahaan seperti Google
bersedia untuk berinvestasi dalam hal kebahagiaan karyawan mereka,
karena Google tahu jika pekerja senang maka perkembangan perusahaan akan
sehat.
"Hal yang saya sukai di Yahoo adalah saya diberikan kebebasan untuk
menciptakan teknologi mobile baru," kata Robby Stein, direktur manajemen
produk di Yahoo.
Di lain sisi, meski tingkat stresnya tinggi, namun karyawan di Apple
mengakui bahwa mereka masih betah bekerja di sana karena ingin menjadi
bagian dari peristiwa bersejarah dan bekerja di perusahaan paling
inovatif di dunia teknologi.
"Saya pikir bekerja di sebuah perusahaan seperti itu [Apple] kita akan
semangat karena membuat hal-hal yang keren, itu tidak bisa dinilai
dengan uang," kata Frederick Van Johnson, seorang mantan karyawan
pemasaran Apple.
Berikut 3 perusahaan dengan tingkat stres paling tinggi berdasarkan laporan karyawan:
1. Monster.com (82%)
2. Samsung (74%)
3. Salesforce.com (73%)
Dan berikut 3 perusahaan dengan tingkat stres paling rendah alias lebih rileks:
1. Nokia (48%)
2. Yahoo (53%)
3. Google (57%)
0 komentar:
Posting Komentar