"Kami menduga mungkin ada fosil manusia di sana," ungkap arkeolog Jay Carver, seperti dikutip Newscientist, Jumat (15/3/2013). Ditemukan 12 kerangka manusia dalam keadaan utuh di situs tersebut.
Carver mengungkapkan, ketika mesin penggalian menemukan tulang pertama, tim melakukan penggalian manual dengan menggunakan tangan. Berdasarkan dokumen sejarah menjelaskan, situs tersebut merupakan tanah pemakaman darurat yang harus disiapkan di daerah Farringdon, Inggris.
Tanah pemakaman tersebut sebagai respon dari Black Death (wabah) yang melanda Eropa pada abad ke-14. Fosil manusia ini ditemukan di bawah permukaan pada kedalaman 2,5 meter.
Fosil ini akan dipindahkan ke Museum Arkeologi London, di mana penanggalan radio karbon akan menentukan umur dari manusia yang pernah hidup ratusan tahun lalu tersebut. Bukti kami menunjukkan ini adalah penguburan yang terkait dengan periode black death (terkait wabah).
"Jika kami bisa menemukan tanda dari bakteri, ini akan memberikan beberapa data baru yang menarik tentang peristiwa sejarah yang penting," tuturnya. Arkeolog tampaknya akan membuat keputusan untuk memakamkan kembali tulang belulang manusia tersebut.
Tim arkeolog Crossrail yang melakukan penggalian memiliki lisensi dari Departemen Kehakiman setempat. "Mereka (fosil manusia) dapat ditempatkan di ruang bawah tanah untuk penelitian bagi generasi mendatang yang ingin mempelajarinya. Ini adalah keputusan akademis dan hukum," pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar